Yang lalu, biarlah berlalu! Go Future!!

Mengingat masa lalu dan menghadirkannya kembali dalam kehidupan kita sekarang dapat mengakibatkan kebodohan dan kegilaan, membunuh harapan dan menghalangi orang untuk menjalani hidup apa adanya. Menurut kaum intelektual, masa lalu dapat kita gantungkan sebagai pajangan, tapi tidak perlu diacuhkan. Kita harus mengurung dan melupakannya di dalam penjara, mengikatnya dengan tali yang sangat kuat agar tidak dapat keluar dan melihat cahata. Karena bagaimanapun, berbagai peristiwa tersebut hanya bagian dari masa lalu dan sekarang semuanya telah berakhir. Dengan demikian, tidak akan adalagi kesedihan, kedukaan dan kegagalan lain. Semuanya tidak akan dapat terulang dan hidup kembali, karena semuanya telah sirna! Jangan pernah mau hidup dalam lingkaran dan bayang-bayang kesedihan masa lalu. Angkatlah diri dari fantasi tersebut. Apakah anda menginginkan berbagai musibah dan pengorbanan tersebut terulang kembali? Apakah anda mengharapkan matahari kembali ke tempat asalnya, bayi ke perut ibunya, air susu ke payudara, dan air mata kembali ke dalam rongga mata, padahal semuanya hanya akan mengalirkan kembali air mata anda? Dengan kembali ke masa lalu, berarti anda akan kembali merasakan keresahan. Masa lalu takbahnya api yang akan terus membakar dan melemparkan diri ke masa lalu dan hal tersebut merupakan kondisi yang sangat menyedihkan sekaligus menakutkan. Orang-orang yang kembali ke masa lalu seperti orang yang menggiling tepung, padahal dirinya sendiri tergiling ke dalamnya. Ada ungkapan kuno yang pantas direnungkan oleh orang yang menangisi masa lalu : “Janganlah kalian mengeluarkan orang mati dari kuburnya” Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa terdapat segolongan orang yang dapat berbicara dengan bahasa binatang. Orang-orang tersebut bertanya kepada keledai : “mengapa kamu tidak mau merenungi apa yang telah berlalu?” Keledai menjawab: “Karena aku tidak suka kebohongan” Bencana dapat menimpa bila kita lemah menghadapi masa kini dan menyibukkandiri dengan masa lalu. Kita menyia-nyiakan keindahan istana yang kita miliki dan mempertaruhkan semuanya demi sebuah penampilan masa lalu yang telah usang. Manusia sebenarnya tidak perlu melihat masa lalu dan memalingkan wajahnya ke belakang, karena nangin akan terus berhembus ke depan, air mengalir ke depan dan suatu kafilah juga berjalan ke depan. Oleh karena itu, janganlah anda menyalahi hukum kehidupan. (Jangan Bersedih : Setelah Kesulitan Ada Kemuahan, Aidh Bin Abdullah Al-Qorni)